Jejak ulama Nusantara dapat ditelusuri melalui warisan yang ditinggalkan. Warisan tersebut masih belum banyak dikaji dan diangkat ke permukaan, baik yang masih tersembunyi maupun sudah terlihat dengan jelas. Salah satu warisan tersebut adalan pesantren yang ditinggalkan, dan manuskrip yang masih tersimpan. Dari warisan-warisan tersebut, karakter dan corak pemikrian seorang ulama dapat diungkap dan dijadikan pelajaran, termasuk bagaimana pandangannya terhadap kelestarian lingkungan, kesetaraan gender, corak tafsir dan bahkan terhadap pernikahan dini. Dengan berbekal warisan tersebut lah, karakter Islam Nusantara makin dapat dikenali dengam baik.