Studi Kritis Hadis-Hadis Larangan Merokok Dalam Manuskrip Kerinci

  • Oga Satria IAIN Kerinci
Keywords: Rokok, Tembakau, Manuskrip, Kerinci, Hadis

Abstract

 

The smoking law has always been something debatable because of the absence of a proposition that explicitly prohibits it. Some views remain on the view that smoking is makruh, although some others forbid it. One of the fatwas that prohibits smoking is found in the Kerinci manuscript accompanied by quranic and hadith postulates. Therefore, this study will further analyze the postulates used to prohibit smoking in the manuscript. This research is a qualitative research with a philological and historical approach. It aims to obtain a comprehensive account of the state of the manuscript and the postulates used to support the fatwa. This research shows that the postulates used in the smoking problem in the manuscript are indicated by hadith maudhu' (false) although the author lists the names of famous companions in narrating hadith, such as Abu Hurairah, and so on, because tobacco as the main commudity of cigarette making has not been found in the time of the prophet. The use of these hadiths aims to support the author's argument about the monasticism of smoking or smoking tobacco

 

Hukum merokok selalu menjadi sesuatu yang debatabel karena tidak adanya dalil yang secara eksplisit mengharamkannya. Beberapa pandangan tetap pada pandangan bahwa merokok adalah makruh, meskipun beberapa kalangan lainnya mengharamkan. Salah satu fatwa yang mengharamkan merokok dijumpai di dalam manuskrip Kerinci disertai dengan dalil Alquran dan Hadis. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis lebih jauh dalil-dalil yang digunakan untuk mengharamkan merokok di dalam manuskrip tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan filologi dan sejarah. Hal ini bertujuan untuk memperoleh keterangan secara komprehensif tentang keadaan manuskrip dan dalil-dalil yang digunakan untuk mendukung fatwa tersebut. Penelitian ini menunjukkan bahwa dalil-dalil yang digunakan dalam permasalah merokok di dalam manuskrip tersebut terindikasi hadis maudhu’ (palsu) meskipun penulis mencantumkan nama para sahabat yang masyhur dalam meriwayatkan hadis, seperti Abu Hurairah, dan lain sebagainya, karena tembakau sebagai komuditas utama pembuatan rokok belum ditemukan pada masa nabi. Penggunaan hadis-hadis tersebut bertujuan untuk mendukung argumen penulis tentang keharaman merokok atau menghisap tembakau

 

Key Word: Rokok, Tembakau, Manuskrip, Kerinci, Hadis

Published
2022-12-27
How to Cite
Satria, O. (2022). Studi Kritis Hadis-Hadis Larangan Merokok Dalam Manuskrip Kerinci. The International Journal of Pegon : Islam Nusantara Civilization, 8(02), 61-78. https://doi.org/10.51925/inc.v8i02.67