Internalisasi Moderasi Beragama Berbasis Ingatan Sejarah
Studi atas hubungan Masyarakat Muslim dengan masyarakat Non-Muslim di Kampung Air Mata, Nusa Tenggara Timur
Abstract
Penelitian ini membahas tentang internalisasi moderasi beragama berbasis ingatan sejarah di Kampung Air Mata, Nusa Tenggara Timur, dengan fokus pada hubungan antara masyarakat Muslim Air Mata dan masyarakat non-Muslim. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan sejarah yang melibatkan tahap pencarian sumber, kritik sumber, interpretasi data sejarah, dan penulisan sejarah. Penelitian ini berusaha untuk memahami bagaimana ingatan sejarah mempengaruhi proses internalisasi moderasi beragama dalam interaksi antara kedua komunitas tersebut. Dengan menganalisis narasi-narasi historis, ritual keagamaan, dan interaksi sosial dalam konteks sejarah lokal, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana persepsi masa lalu membentuk pandangan dan sikap saat ini terhadap pluralisme agama. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana faktor sejarah memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan nilai-nilai agama moderat dalam masyarakat. Implikasi dari penelitian ini dapat membantu dalam merancang pendekatan yang lebih efektif untuk mempromosikan kerukunan antaragama dan mengatasi polarisasi dalam masyarakat yang beragam. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang dinamika hubungan antaragama dalam suatu konteks sejarah lokal dan dampaknya pada konteks sosial saat ini.
This study discusses the internalization of religious moderation based on historical memory in Kampung Air Mata, East Nusa Tenggara, focusing on the relationship between the Air Mata Muslim community and the non-Muslim community. The research method used is a historical approach that involves the stages of finding sources, criticizing sources, interpreting historical data, and writing history. This study seeks to understand how historical memory influences the process of internalization of religious moderation in interactions between the two communities. By analyzing historical narratives, religious rituals, and social interactions in the context of local history, this study aims to uncover how past perceptions shape current views and attitudes towards religious pluralism. The results of this study are expected to provide insight into how historical factors play an important role in shaping moderate religious identity and values in society. The implications of this research could help in designing more effective approaches to promote interfaith harmony and address polarization in diverse societies. Thus, this research contributes to the understanding of the dynamics of interreligious relationships in a local historical context and their impact on the current social context.